PENYEGARAN DALAM PENDIDIKAN PANCASILA
Oleh
Indah
Dwi Monica
Abstrak
Penulisan ini bertujuan untuk:
mengetahui tujuan Pendidikan Pancasila dan Nilai-nilai Pancasila. Metode yang
digunakan adalah metode studi pustaka. Penyegaran yang dimaksud agar Pendidikan
Pancasila lebih bermakna dan dapat diamalkan dengan baik oleh siswa. Pendidikan
Pancasila memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan moral siswa,
karena Pendidikan Pancasila khususnya pada jenjang Sekolah Dasar yang akan
menentukan moral siswa pada masa yang akan datang. Pendidikan Pancasila
diharapkan para siswa dapat mengamalkan dengan baik nilai Pancasila, karena
akan berdampak langsung pada masyarakat.
Kata
kunci : Pendidikan Pancasila, nilai Pancasila, moral
PENDAHULUAN
Pendidikan Pancasila
merupakan salah satu pelajaran pendukung pengembangan karakter bagi manusia.
Pembelajaran Pancasila di Sekolah Dasar sangat penting artinya, karena
merupakan proses awal dalam rangka pengembangan karakter manusia Indonesia
selanjutnya. Pancasila selain sebagai dasar Negara, juga merupakan pandangan
hidup bangsa Indonesia. Sejarah telah mengungkapkan bahwa pancasila adalah jiwa
dari seluruh bangsa Indonesia yang mampu memberi kekuatan hidup kepada bangsa
Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin
baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Pancasila yang diterima
dan ditetapkan sabagai dasar Negara seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD
1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa. Pembelajaran Pancasila
di Sekolah Dasar menjadi sangat penting, karena mengingat pancasila merupakan
jiwa dari seluruh rakyat Indonesia. Hal ini mengandung makna bahwa di dalam pancasila
mengandung jiwa yang luhur, nilai-nilai yang luhur dan sarat dengan ajaran
moralitas.
Terkadang nilai-nilai
luhur yang ada dalam pancasila yang merupakan penjelmaan dari seluruh bangsa
Indonesia tidak dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi diabaikan
sehingga akibat dari itu nilai-nilai luhur tersebut dengan sendirinya akan
hilang. Menyadari bahwa untuk kelestarian nilai-nilai pancasila itu perlu
diusahakan secara nyata dan terus-menerus penghayatan dan pengamalan nilai-nilai
luhur yang terkandung di dalamnya, oleh sebab itu setiap warga Negara
Indonesia, penyelenggara Negara, serta lembaga kenegaraan dan lembaga
kemasyarakatan baik di pusat maupun di daerah harus sama-sama mengamalkan
nilai-nilai pancasila demi kelestarianya.
Oleh karena itu sebagai
upaya nyata demi kelestarian nilai-nilai luhur pancasila, perlu penyegaran
dalam Pendidikan Pancasila agar siswa menyukai pembelajaran Pancasila sehingga dapat
ditanamkan dan dipahami oleh siswa, salah satunya lewat pendidikan pancasila di
sekolah dasar. Atas dasar realita tersebut penulis merasa tertarik untuk
membahas tentang penyegaran dalam Pendidikan Pancasila.
METODE
Penelitian
ini menggunakan metode studi pustaka. Yakni mengkaji berbagai literatur untuk
memecahkan permasalahan yang dihadapi.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Sedangkan Pancasila , Secara etimologi
istilah Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta. Dalam bahasa Sansekerta
Pancasila memiliki arti yaitu : Panca artinya lima, dan Syila artinya batu
sendi, alas/dasar Syiila artinya peraturan tingkah laku yang baik. Pancasila
adalah dasar filsafat Negara Republik Indonesia yang secara resmi disahkan oleh
PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
Jadi pendidikan pancasila merupakan
sekumpulan materi pendidikan dan pengenalan akan pancasila sebagai dasar
negara, dan untuk menanamkan ideologi pancasila kepada siswa.
Pendidikan Pancasila bertujuan untuk
menghasilkan Masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, dengan sikap dan perilaku:
1. Memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang bertanggungjawab sesuai
dengan hati nuraninya.
2. Memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta
cara-cara pemecahannya.
3. Mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni.
4. Memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya
bangsa untuk menggalang persatuan Indonesia.
5. Perilaku yang memancarkan iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
6. Perilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil beradab;
7. Perilaku kebudayaan, dan beraneka kepentingan
8. Perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di
atas kepentingan perorangan dan golongan.
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
:
1.
Ketuhanan
Yang Maha Esa
Nilai
religius adalah nilai yang berkaitan dengan keterkaitan individu dengan sesuatu
yang dianggapnya memiliki kekuatan sakral, suci, agung dan mulia Memahami
ketuhanan sebagai pandangan hidup adalah mewujudkan masyarakat yang
beketuhanan, yakni membangun masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa maupun
semangat untuk mencapai ridlo Tuhan dalam setiap perbuatan baik yang
dilakukannya. dari sudut pandang etis keagamaan, negara berdasar
Ketuhanan Yang Maha Esa itu adalah negara yang menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduknya untuk memeluk agama dan beribadat menurut agama dan kepercayaan
masing-masing Dari dasar ini pula, bahwa suatu keharusan bagi masyarakat warga
Indonesia menjadi masyarakat yang beriman kepada tuhan, dan masyarakat yang
beragama, apapun agama dan keyakinan mereka.
2.
Kemanusiaan
yang adil dan beradab
Kemanusiaan
yang adil dan beradab, adalah pembentukan suatu kesadaran tentang keteraturan,
sebagai asas kehidupan, sebab setiap manusia mempunyai potensi untuk menjadi
manusia sempurna, yaitu manusia yang beradab. manusia yang maju seutuhnya tentu
lebih mudah menerima kebenaran dengan tulus, lebih mungkin untuk mengikuti tata
cara dan pola kehidupan masyarakat yang teratur, dan mengenal hukum universal.
Kesadaran inilah yang menjadi semangat membangun kehidupan masyarakat dan alam
semesta untuk mencapai kebahagiaan dengan usaha gigih, serta dapat
diimplementasikan dalam bentuk sikap hidup yang harmoni penuh toleransi dan
damai.
3.
Persatuan
Indonesia
Persatuan
adalah gabungan yang terdiri atas beberapa bagian, kehadiran Indonesia dan
bangsanya di muka bumi ini bukan untuk bersengketa. Bangsa Indonesia hadir
untuk mewujudkan kasih sayang kepada segenap suku bangsa dari Sabang sampai
merauke.persatuan indonesia, bukan sebuah sikap maupun pandangan dogmatik dan
sempit, namun harus menjadi upaya untuk melihat diri sendiri secara lebih objek
dari dunia luar. Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk dalam proses
sejarah perjuangan panjang dan terdiri dari bermacam-macam kelompok suku
bangsa, namun perbedaan tersebut tidak untuk dipertentangkan tetapi justru
dijadikan persatuan Indonesia.
4.
Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan keadilan
Sebagai
makhluk sosial, manusia membutuhkan hidup berdampingan dengan orang lain, dalam
interaksi itu biasanya terjadi kesepakatan, dan saling menghargai satu sama
lain atas dasar tujuan dan kepentingan bersama. Prinsip-prinsip kerakyatan yang
menjadi cita-cita utama untuk membangkitkan bangsa indonesia, mengerahkan
potensi mereka dalam dunia modern, yakni kerakyatan yang mampu mengendalikan
diri, tabah menguasai diri, walau berada dalam kancah pergolakan hebat untuk
menciptakan perubahan dan pembaharuan. hikmah kebijaksanaan adalah kondisi
sosial yang menampilkan rakyat berpikir dalam tahap yang lebih tinggi sebagai
bangsa, dan membebaskan diri dari belenggu pemikiran berasaskan kelompok
dan aliran tertentu yang sempit.
5.
Keadilan
social bagi seluruh rakyat Indonesia
Nilai
keadilan adalah nilai yang menjunjung norma berdasarkan ketidak berpihakkan,
keseimbangan, serta pemerataan terhadap suatu hal. Mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan cita-cita bernegara dan
berbangsa. Itu semua bermakna mewujudkan keadaan masyarakat yang bersatu
secara organik, dimana setiap anggotanya mempunyai kesempatan yang sama
untuk tumbuh dan berkembang serta belajar hidup pada kemampuan aslinya. Segala
usaha diarahkan kepada potensi rakyat, memupuk perwatakan dan peningkatan
kualitas rakyat, sehingga kesejahteraan tercapai secara merata.
KESIMPULAN
Berdasarkan
uraian di atas dapat ditegaskan bahwa tujuan Pendidikan Pancasila harus
terlaksana dengan baik dan nilai-nilai Pancasila harus tertanam dalam lahir
batin warga Indonesia. Penyegaran dalam Pendidikan Pancasila perlu dilakukan,
karena akhir-akhir ini bangsa Indonesia mengalami penurunan dalam hal
penghayatan terhadap nilai Pancasila yang terindikasi dengan maraknya praktik
korupsi.
SARAN
Peningkatan dalam hal penghayatan
terhadap nilai Pancasila akan terwujud dengan adanya penyegaran dalam
Pendidikan Pancasila. Peningkatan dalam hal Penghayatan terhadap nilai
Pancasila akan menurunkan tingkat praktik korupsi di bangsa ini, bahkan dapat
menghilangkan praktik korupsi di bangsa ini.
DAFTAR PUSTAKA
Tugas : Pembelajaran PKn di SD
Dosen : Dirgantara Wicaksono, M.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar