Minggu, 21 Juni 2015

Artikel



PENYEGARAN DALAM PENDIDIKAN PANCASILA
Oleh
Indah Dwi Monica

Abstrak
Penulisan ini bertujuan untuk: mengetahui tujuan Pendidikan Pancasila dan Nilai-nilai Pancasila. Metode yang digunakan adalah metode studi pustaka. Penyegaran yang dimaksud agar Pendidikan Pancasila lebih bermakna dan dapat diamalkan dengan baik oleh siswa. Pendidikan Pancasila memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan moral siswa, karena Pendidikan Pancasila khususnya pada jenjang Sekolah Dasar yang akan menentukan moral siswa pada masa yang akan datang. Pendidikan Pancasila diharapkan para siswa dapat mengamalkan dengan baik nilai Pancasila, karena akan berdampak langsung pada masyarakat.
Kata kunci : Pendidikan Pancasila, nilai Pancasila, moral
PENDAHULUAN
Pendidikan Pancasila merupakan salah satu pelajaran pendukung pengembangan karakter bagi manusia. Pembelajaran Pancasila di Sekolah Dasar sangat penting artinya, karena merupakan proses awal dalam rangka pengembangan karakter manusia Indonesia selanjutnya. Pancasila selain sebagai dasar Negara, juga merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia. Sejarah telah mengungkapkan bahwa pancasila adalah jiwa dari seluruh bangsa Indonesia yang mampu memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Pancasila yang diterima dan ditetapkan sabagai dasar Negara seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa. Pembelajaran Pancasila di Sekolah Dasar menjadi sangat penting, karena mengingat pancasila merupakan jiwa dari seluruh rakyat Indonesia. Hal ini mengandung makna bahwa di dalam pancasila mengandung jiwa yang luhur, nilai-nilai yang luhur dan sarat dengan ajaran moralitas.
Terkadang nilai-nilai luhur yang ada dalam pancasila yang merupakan penjelmaan dari seluruh bangsa Indonesia tidak dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi diabaikan sehingga akibat dari itu nilai-nilai luhur tersebut dengan sendirinya akan hilang. Menyadari bahwa untuk kelestarian nilai-nilai pancasila itu perlu diusahakan secara nyata dan terus-menerus penghayatan dan pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, oleh sebab itu setiap warga Negara Indonesia, penyelenggara Negara, serta lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan baik di pusat maupun di daerah harus sama-sama mengamalkan nilai-nilai pancasila demi kelestarianya.
Oleh karena itu sebagai upaya nyata demi kelestarian nilai-nilai luhur pancasila, perlu penyegaran dalam Pendidikan Pancasila agar siswa menyukai pembelajaran Pancasila sehingga dapat ditanamkan dan dipahami oleh siswa, salah satunya lewat pendidikan pancasila di sekolah dasar. Atas dasar realita tersebut penulis merasa tertarik untuk membahas tentang penyegaran dalam Pendidikan Pancasila.
METODE
Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka. Yakni mengkaji berbagai literatur untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Sedangkan Pancasila , Secara etimologi istilah Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta. Dalam bahasa Sansekerta Pancasila memiliki arti yaitu : Panca artinya lima, dan Syila artinya batu sendi, alas/dasar Syiila artinya peraturan tingkah laku yang baik. Pancasila adalah dasar filsafat Negara Republik Indonesia yang secara resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
Jadi pendidikan pancasila merupakan sekumpulan materi pendidikan dan pengenalan akan pancasila sebagai dasar negara, dan untuk menanamkan ideologi pancasila kepada siswa.
Pendidikan Pancasila bertujuan untuk menghasilkan Masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dengan sikap dan perilaku:
1.    Memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang bertanggungjawab sesuai dengan hati  nuraninya.
2.    Memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta cara-cara pemecahannya.
3.    Mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
4.    Memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk     menggalang persatuan Indonesia.
5.    Perilaku yang memancarkan iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
6.    Perilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil beradab;
7.    Perilaku kebudayaan, dan beraneka kepentingan
8.    Perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perorangan dan golongan.

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila :
1.    Ketuhanan Yang Maha Esa
Nilai religius adalah nilai yang berkaitan dengan keterkaitan individu dengan sesuatu yang dianggapnya memiliki kekuatan sakral, suci, agung dan mulia Memahami ketuhanan sebagai pandangan hidup adalah mewujudkan masyarakat yang beketuhanan, yakni membangun masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa maupun semangat untuk mencapai ridlo Tuhan dalam setiap perbuatan baik yang dilakukannya. dari  sudut pandang etis keagamaan, negara berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa itu adalah negara yang menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduknya untuk memeluk agama dan beribadat menurut agama dan kepercayaan masing-masing Dari dasar ini pula, bahwa suatu keharusan bagi masyarakat warga Indonesia menjadi masyarakat yang beriman kepada tuhan, dan masyarakat yang beragama, apapun agama dan keyakinan mereka.
2.    Kemanusiaan yang adil dan beradab
Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah pembentukan suatu kesadaran tentang keteraturan, sebagai asas kehidupan, sebab setiap manusia mempunyai potensi untuk menjadi manusia sempurna, yaitu manusia yang beradab. manusia yang maju seutuhnya tentu lebih mudah menerima kebenaran dengan tulus, lebih mungkin untuk mengikuti tata cara dan pola kehidupan masyarakat yang teratur, dan mengenal hukum universal. Kesadaran inilah yang menjadi semangat membangun kehidupan masyarakat dan alam semesta untuk mencapai kebahagiaan dengan usaha gigih, serta dapat diimplementasikan dalam bentuk sikap hidup yang harmoni penuh toleransi dan damai.
3.    Persatuan Indonesia
Persatuan adalah gabungan yang terdiri atas beberapa bagian, kehadiran Indonesia dan bangsanya di muka bumi ini bukan untuk bersengketa. Bangsa Indonesia hadir untuk mewujudkan kasih sayang kepada segenap suku bangsa dari Sabang sampai merauke.persatuan indonesia, bukan sebuah sikap maupun pandangan dogmatik dan sempit, namun harus menjadi upaya untuk melihat diri sendiri secara lebih objek dari dunia luar. Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk dalam proses sejarah perjuangan panjang dan terdiri dari bermacam-macam kelompok suku bangsa, namun perbedaan tersebut tidak untuk dipertentangkan tetapi justru dijadikan persatuan Indonesia.
4.    Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan keadilan
Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan hidup berdampingan dengan orang lain, dalam interaksi itu biasanya terjadi kesepakatan, dan saling menghargai satu sama lain atas dasar tujuan dan kepentingan bersama. Prinsip-prinsip kerakyatan yang menjadi cita-cita utama untuk membangkitkan bangsa indonesia, mengerahkan potensi mereka dalam dunia modern, yakni kerakyatan yang mampu mengendalikan diri, tabah menguasai diri, walau berada dalam kancah pergolakan hebat untuk menciptakan perubahan dan pembaharuan. hikmah kebijaksanaan adalah kondisi sosial yang menampilkan rakyat berpikir dalam tahap yang lebih tinggi sebagai bangsa, dan membebaskan diri dari belenggu pemikiran berasaskan  kelompok dan aliran tertentu yang sempit.
5.    Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
Nilai keadilan adalah nilai yang menjunjung norma berdasarkan ketidak berpihakkan, keseimbangan,  serta pemerataan terhadap suatu hal. Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan cita-cita bernegara dan berbangsa. Itu semua bermakna mewujudkan keadaan masyarakat yang bersatu secara  organik, dimana setiap anggotanya mempunyai kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang serta belajar hidup pada kemampuan aslinya. Segala usaha diarahkan kepada potensi rakyat, memupuk perwatakan dan peningkatan  kualitas rakyat, sehingga kesejahteraan tercapai secara merata.


KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas dapat ditegaskan bahwa tujuan Pendidikan Pancasila harus terlaksana dengan baik dan nilai-nilai Pancasila harus tertanam dalam lahir batin warga Indonesia. Penyegaran dalam Pendidikan Pancasila perlu dilakukan, karena akhir-akhir ini bangsa Indonesia mengalami penurunan dalam hal penghayatan terhadap nilai Pancasila yang terindikasi dengan maraknya praktik korupsi.

SARAN
Peningkatan dalam hal penghayatan terhadap nilai Pancasila akan terwujud dengan adanya penyegaran dalam Pendidikan Pancasila. Peningkatan dalam hal Penghayatan terhadap nilai Pancasila akan menurunkan tingkat praktik korupsi di bangsa ini, bahkan dapat menghilangkan praktik korupsi di bangsa ini.


DAFTAR PUSTAKA



Tugas : Pembelajaran PKn di SD

Dosen : Dirgantara Wicaksono, M.Pd


Tidak ada komentar:

Posting Komentar