Minggu, 21 Juni 2015

PENGERTIAN DESKRIPSI



BAB I
PENDAHULUAN
  1. A. Latar Belakang
Bahasa memiliki peran penting dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dalam mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan benar, maka diperlukan pendidikan dan pembelajaran bahasa Indonesia. Pendidikan dan pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu aspek penting yang perlu diajarkan kepada siswa di sekolah. Oleh karena itu pemerintah membuat kurikulum bahasa Indonesia yang wajib untuk diajarkan kepada siswa pada setiap jenjang pendidikan, yakni dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Perguruan Tinggi (PT).
Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan suatu tantangan tersendiri bagi seorang guru, mengingat bahasa ini merupakan bahasa pengantar yang dipakai untuk menyampaikan materi pelajaran. Pembelajaran bahasa Indonesia berfungsi membantu peserta didik untuk mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat dengan menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif (Depdiknas, 2006).
Sesuai dengan kenyataan yang terjadi pada saat ini, mata pelajaran bahasa Indonesia sering diremehkan oleh sebagian besar siswa, bahkan dianggap sebagai mata pelajaran yang membosankan, khususnya dalam aspek menulis. Menurut Johana Pantow dkk (2002) menyatakan bahwa dalam dunia pendidikan, menulis merupakan suatu tuntutan keterampilan yang harus dikuasai oleh manusia sebagai bahasa tulis. Oleh karena itu, sejak dini pengajaran bahasa selalu harus didasarkan pada keterampilan bahasa dan salah satunya adalah menulis.
Kebosanan, kejenuhan, serta kebingungan siswa dalam hal menulis yang mengakibatkan rendahnya prestasi belajar siswa dalam pembelajaran menulis dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
  1. Kurangnya minat siswa terhadap kegiatan menulis.
  2. Kurangnya motivasi siswa, baik dari dalam diri mereka maupun dari lingkungan belajar.
  3. Pengembangan strategi pembelajaran yang kurang membangkitkan daya imajinasi siswa dan kreativitas siswa dalam berbahasa maupun bersastra.
  4. Media yang digunakan dalam pembelajaran yang kurang sesuai sehingga siswa kurang bersemangat dalam belajar.

A.   Menulis
Menulis merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam seluruh proses belajar yang dialami siswa selama menuntut ilmu di sekolah. Menulis merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan simbol.
Menulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan dan terus-menerus. Secara garis besar, menulis adalah bentuk dari komunikasi yang membutuhkan keterampilan agar menghasilkn tulisan yang baik. Dengan menulis seorang anak dapat membenamkan diri ke dalam proses kreatif, yakni anak dapat menciptakan sesuatu yang juga berarti melontarkan pertanyaan-pertanyaan, mengalami keraguan dan kebingungan , sampai akhirnya menemukan pemecahan.
Tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran menulis adalah agar siswa mampu mengungkapkan gagasan, pendapat, pengetahuan secara tertulis serta memiliki kegamaran menulis. Puji Arya Yanti (2007), menyebutkan bahwa dengan kegiatan menulis anak dapat memperoleh manfaat, antara lain :
1.                       Anak dapat menyatakan perasaannya tentang apa yang dialami dalam bentuk tulisan.
2.                       Anak dapat menyatukan pikiran ketika menuangkan ide dengan kata-kata.
3.                       Anak dapat menunjukkn kasih kepada sesama, misalnya dengan menulis surat ucapan terimakasih atau ulang tahun kepada orang tua, teman, bahkan guru.
4.                       Anak dapat meningkatkan daya ingat dengan cara membuat dan menulis informasi tentang sesuatu.






B.   Pengertian Deskripsi

Definisi Deskripsi. Deskripsi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha untuk melukiskan atau menggambarkan dengan kata-kata, wujud atau sifat lahiriah dari suatu obyek. Deskripsi merupakan salah satu teknik menulis menggunakan detail dengan tujuan membuat pembaca seakan-akan berada di tempat kejadian, ikut merasakan, mengalami, melihat dan mendengar mengenai satu peristiwa atau adegan. Menulis deskripsi bisa membuat karakter yang digambarkan lebih hidup gambarannya di benak pembaca.
Sebuah obyek dalam deskripsi tidak hanya terbatas pada sesuatu yang dapat dilihat, didengar, dicium, diraba, dan dirasa saja, tetapi dapat pula berupa perasaan hati seperti rasa cemas, rasa takut, rasa jijik, rasa kasih, rasa cinta, rasa haru, dan sebagainya.
C.   Menulis Deskripsi
Menulis deskripsi dapat dilakukan dengan cara menuliskan kalimat-kalimat deskripsi dari gambar-gambar yang mereka miliki. Kegiatan menulis deskripsi ini dapat merangsang anak untuk mengungkapkan suatu bentuk/benda yang dipahami anak melalui tulisan. Anak-anak dapat diminta untuk menulis kalimat-kalimat deskripsi dari gambar-gambar (sesuai dengan materi pelajaran yang disampaikan) yang dipasang di kelas. Sebagai kreasi dalam pelajaran, anak-anak dapat menulis deskripsi tentang binatang-binatang dan memasangkannya dengan foto binatang yang tersedia.
Penulisan deskripsi yang baik yaitu melukiskan suatu obyek dengan sejelas-jelasnya. Dalam hal ini, seluruh pancaindera anak-anak harus aktif dan peka. Ia berusaha menyajikan perincian-perincian sedemikian rupa dengan pengalaman-pengalaman faktualnya. sehingga obyek betul-betul kelihatan hidup.

D.   Mendeskripsikan Tumbuhan dan Hewan Di Lingkungan Sekitar Dengan Bahasa Tulis







Tugas : Pembelajaran PKn di SD

Dosen : Dirgantara Wicaksono, M.Pd





Tidak ada komentar:

Posting Komentar