BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Menulis permulaan merupakan tahapan
proses belajar menulis bagi siswa sekolah dasar kelas awal. Siswa belajar untuk
memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-teknik dalam menulis dengan baik.
Oleh karena itu guru perlu merancang pembelajaran menulis dengan baik.
Perlu diketahui tugas guru yang
terpenting adalah sebagai pelaksana operasional pembelajaran, secara khusus
mata pelajaran menulis di kelas rendah dapat dilaksanakan dengan baik, maka
dari apa itu guru hendaknya mempelajari, memahami, dan mengkaji GBPP yang sudah
menjadi tanggung jawabnya, dari situlah guru dapat memperoleh gambaran sejauh
mana mata pelajaran tersebut akan disajikan nantinya. Dengan demikian guru
dapat merancang pembelajaran, maupun melaksanakan pembelajaran, mampu menilai
atau mengevaluasi hasil belajar, yang nantinya bertujuan pada kompetensi yang
digariskan dapat tercapai sesuai dengan harapan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Menulis
Permulaan
Menulis Permulaan merupakan program
pembelajaran yang diorientasikan kepada kemampuan
membaca dan menulis permulaan dikelas awal pada saat anak-anak mulai memasuki bangku sekolah. Pada tahap
awal anak memasuki bangku sekolah di kelas 1 sekolah dasar,
Disebut permulaan karena Peralihan dari masa bermain di TK (bagi
anak-anak yang mengalaminya) atau dari lingkungan rumah (bagi anak yang tidak menjalani
masa di TK) ke dunia sekolah merupakan hal baru bagi anak. Hal pertama yang diajarkan
kepada anak pada awal-awal masa persekolahan itu adalah kemampuan membaca dan
menulis. Kedua kemampuan ini akan menjadi landasan dasar bagi pemerolehan
bidang ilmu lainnya di sekolah.
Kemampuan menulis permulaan tidak jauh
berbeda dengan kemampuan membaca permulaan. Pada tingkat dasar/permulaan,
pembelajaran menulis lebih diorientasikan pada kemampuan yang bersifat mekanik.
Anak-anak dilatih untuk dapat menuliskan (mirip dengan kemampuan melukis atau
menggambar) lambang-lambang tulis yang jika dirangkaikan dalam sebuah struktur,
lambang-lambang itu menjadi bermakna. Selanjutnya, dengan kemampuan dasar ini,
secara perlahan-lahan anak-anak digiring pada kemampuan menuangkan gagasan, pikiran, perasaan, ke
dalam bentuk bahasa tulis melalui lamgbang-lambang tulis yang dikuasainya.
Inilah kemampuan menulis yang sesungguhnya.
Untuk keterampilan menulis di kelas1
(kelas rendah), Kurikulum 2004 menetapkan
standar kompetensi sebagai berikut: siswa mampu menulis beberapa kalimat
yang dibuat sendiri dengan huruf lepas
dan huruf sambung, menulis kalimat yang diiktekan guru, dan menulis rapi
menggunakan huruf sambung. Standar kompetensi ini diturunkan ke dalam tujuh
buah kompetensi dasar, yakni:
1. Membiasakan
sikap menulis yang benar (memegang dan menggunakan alat tulis)
2. Menjiplak
dan menebalkan
3. Menyalin
4. Menulis
permulaan
5. Menulis
beberapa kalimat dengan huruf sambung
6. Menulis
kalimat yang didiktekan guru
7. Menulis
dengan huruf sambung
Berdasarkan kompetensi dasar tersebut
ditetapkanlah hasil belajar dan indikatornya menulis untuk kelas 1 sekolah
dasar seperti tampak dalam uraian berikut .
|
Hasil
Belajar
|
Indikator
|
|
Bersikap dengan benar
dalam menulis:
·
Garis putus-putus
·
Garis lurus
·
Garis lengkung
·
Llingkaran
·
Garis pembentuk huruf
|
·
Menggerakan telunjuk
untuk membuat berbagai bentuk garis dan lingkaran
·
Memegang alat tulis
dan menggunakannya dengan benar
·
Mewarnai
|
|
Menjiplak dan
menebalkan:
·
Gambar
·
Lingkaran
·
Bentuk huruf
|
·
Menjiplak dan
menebalkan berbagai
·
Bentuk gambar,
lingkaran, dan
Bentuk huruf
|
|
Menyalin:
·
Huruf
·
Kata
·
Kalimat
·
Angka Arab
·
Kalimat atau beberapa
kalimat
|
·
Menyalin atau
mencontoh huruf,
kata, atau
kalimat dari buku atau
papan tulis
dengan benar
·
Menyalin atau
mencontoh kalimat dari buku atau papan tulis yang ditulis guru, dan
menuliskannya pada buku tulisnya
|
|
Menulis huruf, kata,
dan kalimat
sederhana dengan
huruf lepas
|
·
Menulis huruf, kata,
dan kalimat
sederhana
·
Menulis huruf, kata,
dan kalimat
sederhana
dengan benar dan dapat
dibaca orang
lain
·
Membuat label untuk
benda-benda
dalam kelas
·
Melengkapi kalimat
yang belum
selesai
berdasarkn gambar
·
Menuliskan nama diri,
umur, tempat
tinggal
|
|
Menulis beberapa
kalimat sederhana
(terdiri atas 3-5
kata) dengan huruf
sambung
|
Menuliskan pikiran
dan pengalaman
dengan huruf sambung
dengan rapi yang
mudah dibaca orang
lain
|
|
Menulis kalimat yang
didiktekan guru
menggunakan huruf
sambung dan
menuliskannya dengan
benar
|
·
Menulis kalimat
secara benar dan tepat mengikuti apa yang didiktekan guru
·
Menulis dengan
menggunakan huruf sambung
|
|
Menulis rapi kalimat
dengan huruf
sambung
|
Menulis kalimat
dengan huruf sambung yang rapi dan dapat dibaca orang lain
|
Berdasarkan paduan kompetensi dasar,
hasil belajar, dan indikator pencapaian hasil belajar seperti yang telah
diuraikan di muka, jelas tampak bahwa sasaran pembelajaran menulis permulaan
lebih diarahkan pada kemampuan menulis secara mekanis.
B.
Proses
Pembelajaran
Sebelum kegiatan belajar-mengajar dimulai, ada
beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh guru, yaitu:
a. Guru mempersiapkan sumber bahan
ajar, khususnya buku ajar. Selain buku ajar, guru juga bisa menggunakan sumber
bahan ajar lain, potongan gambar-gambar dalam berbagai bentuk agar bisa ditiru
atau dijiplak.
b. Guru membaca dan memahami standar
kompetensi dan kompetensi dasar materi yang akan diajarkan dan menjabarkannya
sehingga materi yang akan diajarkan jelas, rinci, serta mudah dipahami siswa.
c. Guru mempelajari dan memahami materi yang akan
diajarkan dengan mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar dan pada
buku ajar.
d. Guru mempersiapkan metode dan teknik
pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam menyajikan materi yang akan
diajarkan. Guru harus dapat memikat siswa belajar aktif, kreatif, dan
menyenangkan supaya siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian.
e. Guru mengondisikan siswa siap memperoleh
materi yang akan diajarkan. Suruhlah siswa duduk dengan tertib dan buku ajar
harus ada di atas meja masing-masing. Guru memulai kegiatan pembelajaran
setelah seluruh siswa siap menerima pelajaran.
C.
Bentuk Latihan Dalam Menulis
Permulaan
1.
Memegang Pinsil
Pembelajaran diawali dari sikap duduk
yang benar. Duduk menghadap meja belajar. Kedua tangan diletakkan di atas meja.
Posisi kursi dirapatkan ke meja belajar, tetapi tidak menggangu posisi
duduk anak, misalnya menjepit. Setelah anak dapat duduk dengan benar
pembelajaran berikutnya adalah latihan memegang pinsil.
Pembelajaran menulis permulaan diawali
dengan pelajaran cara memegang pinsil. Jika diperhatikan murid sekarang banyak
yang tidak benar cara memegang pinsil. Cara memegang pinsil yang benar adalah
pinsil dijepit atau diletakkan di atas jari tengah dan dijepit dengan ibu jari
dan jari telunjuk dan dipegang dengan lemas. Dengan cara demikian tangan dapat
memegang dengan santai. Bukan digenggam atau dijepit dengan tiga jari dan
diletakkan di jari manis. Setelah anak dapat memegang pinsil dengan benar
latihlah:
a. Menggerakkan
pinsil di awang-awang dengan lemas. Gerakan di awang-awang
ini terus-menerus dilakukan sehingga tangan anak benar-benar lemas.
b. Latihan
berikutnya adalah membuat garis tegak di kertas dari atas ke bawah sepanjang
kolom garis kertas. Latihan ini dibuat berulang-ulang sampai seluruh siswa
dapat melakukan dengan hingga hasilnya benar-benar halus. Suruhlah siswa
mengulangi pekerjaanya, jika tadi dari atas ke bawah sekarang dari bawah ke
atas. Pastikan bahwa semua anak dapat melakukan dengan benar.
c. Latihan
ketiga, membuat garis miring, dari kiri atas ke kanan bawah dan sebaliknya,
dari kiri bawah ke kanan atas dan sebaliknya.
d. Latihan
keempat, membuat garis lurus: dari kiri ke kanan dan sebaliknya
e. Latihan
kelima, membuat garis lengkung ke dalam dan ke luar serta membuat dua garis
lengkung yang dipertemukan.
f. Latihan
keenam membuat bulatan atau lingkaran.
g. Latihan
membuat garis centang, seperti rumput tumbuh.
2.
Berlatih Menjiplak Gambar Lingkaran, dan Huruf
a. lembar latihan. Lembar ini berisi
gambar, lingkaran maupun huruf yang telah
diajarkan.Misalnya
huruf a, i, m dan n. Berilah tanda panah dan
titik-titik sebagai arah menulis bentuk
yang dimaksud dengan jarinya sendiri.
b. Latihlah anak menebali bentuk yang akan diajarkan pada tahap awal langkah ini sangat
penting untuk memperkenalkan kepada anak bentuk
gambar, lingkaran, maupun huruf yang akan
dipelajari.
c. Latihlah anak menulis dengan pinsil dalam
bentuk tersebut.
Jika huruf, latihlah satu huruf demi satu huruf, tidak dicampur-campur.
Berilah contoh huruf itu dengan petunjuk arah panah cara menulisnya.Latihlah
anak menulis kata dari perpaduan huruf yang telah diajarkan,
kemudian latih anak menulis
kalimat dari perpaduan kata yang telah dihasilkan dari langkah-langkah
sebelumnya.
Contoh :
Tugas : Pembelajaran PKn di SD
Dosen : Dirgantara Wicaksono, M.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar